text

Rabu, 19 Desember 2012

Turki

Istana Megah Peninggalan Turki Usmani


1. Istana Topkap


   Istana ini merupakan istanan indah yang menjadi salah satu objek wisata utama di Istambul. Istana Topkapi terletak persis ditepi pantai, pada titik pertemuan antara selat Bosphorus, Tanjung Tanduk Emas ( golden horn ), dan laut Manhara. 


     Istana yang sekarang menjadi musium ini, merupakan kediaman resmi Sultan Utsmaniyah dan pusat pemerintahan Turki Usmani selama kurang lebih 600 tahun (1465-1856). Istana yang berdiri diatas lahan seluas 700 ribu meter persegi ini, merupakan kompleks yang terdiri atas empat halaman utama yang dilengkapi dengan beberapa bangunan yang lebih kecil dan dikelilingi oleh tembok sepanjang lima kilometer. Istana ini mengusung gaya arsitektur khas Turki dengan taman-taman indah yang menghubungkan bangunan satu dan lainnya. sementara bagian interiornya banyak dihiasi kaligrafi Al-Quran dan unsur dekorasi lainnya yang berasal dari berbagai penjuru dunia. 

2 .Istana Dolmabahce 

    Istana Dolmabahce dibangun pada rentang waktu 1843-1856, istana ini berdiri megah di tempat yang strategis. Ia menghadap langsung ke selat Bhosporus. Dari atas kapal laut yang berlayar di perairan Bhosporus, kita dapat melihat kemegahan istana itu dari kejauhan. Desain istana ini merupakan perpaduan antara baroque, rococo, dan nonklasik dengan gaya tradisional arsitektur Turki Usmani. 



     Jika Istana Topkapi banyak mengedepankan keindahan keramik Iznik dan ukiran khas Turki, maka Istana Dolmabahce mengandung banyak emas dan kristal. Karenanya tak mengherankan jika para wisatawan bebas berkeliaran di kompleks Istana Topkapi. Sebaliknya, wisatawan yang hendak melihat-lihat keindahan Dolmabahce harus ditemani oleh seorang pemandu istana.

3. Istana Yildiz 

    Jika Istana Topkapi dan Dolmabahce berada di tepi selat Bhosporus,tak demikian halnya dengan Istana Yildiz. ia menempati areal di sebuah hutan alam.



    Pada akhir abad ke-19, Sultan Abd al-Hamid II meniggalkan istana Dolmabahce dan tinggal di istana Yildiz. kepindahan in disebabkan oleh kekhawatiran sang Sultan akan serangan musuh-musuh Turki Usmani yang muncul dari arah lautan. Setelah menempati Istana Yildiz, Sultan Abd al-Hamid II merenovasi dengan memperbesar istana ini. Untuk pekerjaan ini, ia mempercayakan kepada arsitek Italia, Raimondo D'Aronco. Sejak renovasi itulah, istana Yildiz bisa disejajarkan dengan istana-istana Turki Usmani lainnya, seperti Istana Topkapi dan Dolmabahce.













Sumber : Replublika

Free Monkey ani Cursors at www.totallyfreecursors.com